Lahat (lahattoday) – Kepemimpinan Cik Ujang selama lima tahun sebagai Bupati Lahat dinilai gagal dan justru membawa kabupaten yang kaya akan sumber daya alam tersebut menjadi daerah termiskin kedua di Sumatera Selatan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lahat, Yulius Maulana, menyatakan bahwa pemerintahan di Lahat selama lima tahun terakhir tidak menjalankan program yang pro-rakyat, sehingga kesejahteraan masyarakat terabaikan. Ia menyesalkan sumber daya alam yang melimpah tidak dikelola dengan baik.
“Lahat ini luar biasa, memiliki segalanya. Ada tambang, minyak, emas, semuanya ada. Namun, karena pemerintahan sebelumnya tidak menjalankan program yang mendukung rakyat, perekonomian masyarakat menjadi terpuruk dan Lahat menjadi daerah termiskin kedua di Sumatera Selatan,” kata Yulius dalam pernyataan video yang dipantau di Lahat, Kamis (18/7/2024).
Yulius menyoroti kinerja buruk Cik Ujang karena tidak ingin Lahat dipimpin kembali oleh Cik Ujang atau kroninya yang telah terbukti gagal mensejahterakan masyarakat.
Untuk diketahui, Yulius Maulana berencana maju sebagai Calon Bupati Lahat periode 2024-2029. Calon lainnya adalah Bursah Zarnubi, mantan anggota DPR RI dan mantan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR). Sedangkan Cik Ujang akan mengajukan istrinya, Lidyawati, sebagai calon Bupati Lahat. Cik Ujang sendiri akan maju menjadi Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan mendampingi Herman Deru.
Data yang disampaikan Yulius mengenai ironi Kabupaten Lahat yang memiliki sumber daya alam melimpah namun menjadi daerah termiskin kedua di Sumatera Selatan bersumber dari Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan data 2023, persentase penduduk miskin di Kabupaten Lahat mencapai 15,00 persen, yang menempatkannya di urutan kedua termiskin setelah Musi Rawas Utara (18,26 persen).
Ironi lainnya, Lahat bahkan lebih miskin daripada Kabupaten Empat Lawang yang merupakan Daerah Otonomi Baru (DOB) hasil pemekaran dari Kabupaten Lahat. Empat Lawang berada di urutan kedelapan persentase daerah miskin di Sumsel dengan angka 11,80 persen.